Senin, 18 Mei 2015

Bag.2 : Serenade Hujan

Karya Fiksi Fabina Lovers

Image result for GAMBAR TEKA TEKI


Muti membacakan teka-teki sambil mengulum senyum.  “Aku adalah awal dan akhir peradaban mulia.  Bukalah diriku pada halaman kedua dari bagian sebagaimana kau harus membacanya.  Pada surat kedua, kau akan temukan petunjuknya.
“Eh Kresna, apa maksud teka-teki aneh ini?” tukas Muti.  Dahinya berkerut-kerut serupa cucian belum disetrika.
“Aku sudah tahu jawabannya.  Tapi, aku nggak ingin ikut audisi ini.  Bagaimana kalau aku yang  jadi pemenang?  Aku nggak pantas jadi pendamping Kresna.”  Tetes air mata membasahi pipi Murni.  Gadis itu berdiri  dan berjalan tertatih-tatih memakai tongkatnya.
Kresna menghentikan langkah gadis itu dengan menyekal lengannya.  “Murni, aku senang jika Kamu memenangkan audisi ini.  Berjuanglah,  karena cinta adalah perjuangan,” bisik Kresna.   Murni terkesima.  Ia merasakan ketulusan Kresna.
“Baiklah Kresna, aku akan ikut audisi ini.  Aku ingin memenangkan hatimu,” gumam Murni.  Kresna bersorak girang hingga mendapat peringatan dari penjaga perpustakaan.  
“Murni, aku tunggu kamu hari sabtu nanti di tempat sesuai petunjuk teka-teki!  Ingatlah, kamu juara di hatiku!” kata Kresna sebelum berlari keluar perpustakaan. 
“Romantis sekali,” kata beberapa pengunjung perpustakaan dengan suara pelan.  Murni tak mendengar suara lain di sekitarnya, ia hanya mendengar debar jantungnya yang menggelora bagai ombak pantai selatan.
“Murni, kamu butuh bantuanku untuk audisi ini?” Pertanyaan  Muti mengembalikan kesadaran Murni.
“Ya Teh, bawa aku ke peternakan sapi milik orang tua Kresna hari sabtu nanti.”
“Peternakan sapi?”
“Awal dan akhir peradaban mulia adalah Al Quran.  Surat kedua Al Quran adalah Al Baqarah, sapi betina.  Orang tua Kresna punya peternakan sapi.  Kalau dihubungkan dengan teka-teki Kresna itu, petunjuk permainan ini ada di peternakan milik orang tuanya,” jelas Murni dengan wajah berbinar.  Muti mengagumi kecerdasan gadis difabel itu.
******
Peternakan sapi keluarga Kresna terletak di Desa Ciasmara Kecamatan Pamijahan, berjarak sekitar 42 km arah barat dari Kota Bogor.  Lokasi peternakan berada pada ketinggian 600 dpl hingga  udaranya terasa sejuk. Kondisi alam masih asri.  Udara bersih dan segar.  Para petani menyapa ramah orang-orang yang melintasi lahan olahannya.  Berada di sana seolah kembali ke abad lampau.
Muti mengendarai  SUV milik keluarga Murni.  Di sisinya, Murni duduk santai. Murni menikmati panorama alam dengan segenap indera yang dimiliknya.  Kedua gadis itu membiarkan kaca jendela terbuka, hingga udara segar mengaliri  kabin mobil.  Tembang Amazing milik Jemz mengalun merdu dari piranti musik canggih dalam kendaraan.
Muti menghentikan kendaraan untuk bertanya pada seorang pejalan kaki. “Punten pak, upami peternakan sapi kagungan Haji Zarkasi dimana nyak? tanya Muti dalam bahasa sunda.
Tos cakeut, Neng.  Engke di payun aya parapatan, mengkol katuhu teras wae, tah kirang langkung saratus meter ti dinya teh aya plang  nu ageung, PETERNAKAN ZARKASI kitu seratanna upami teu lepat mah,” jelas bapak pejalan kaki dengan wajah ramah.
Nuhun, pak,” kata Muti sambil tersenyum.  Murni dan Muti melambaikan tangan pada  si bapak yang ramah  saat kendaraan melaju ke alamat tujuan.
Ternyata orientasi arah orang desa kurang akurat. Letak peternakan masih jauh dari perempatan jalan, bukan seratus meter seperti yang dikatakan bapak tadi.  Mereka melewati jalan semi aspal dengan topografi mendaki dan menurun.  Untunglah Muti sangat ahli mengendarai mobil.  Setelah melaju sekitar 1 km dari perempatan jalan, sampailah mereka di depan peternakan.  Seorang satpam menjaga  gerbang peternakan.
“Selamat datang, Teteh-teteh ini peserta audisi ya?" sapa Pak Satpam.
“Benar, Pak,” jawab Muti dan Murni serempak.
“Oke, silahkan bawa tanda peserta ini!  Kang Kresna  menunggu kalian di lapangan rumput.  Sudah ada sekitar duapuluh orang gadis yang berkumpul.” 
Sejurus kemudian, kedua gadis tiba di lapangan rumput.  Mereka melihat Kresna tengah duduk di bawah pohon mahoni.  Duapuluh orang gadis dari berbagai fakultas mengelilingi Kresn,  ibarat para harem mengerumuni sang raja.
“Selamat datang, Murni,” sapa Kresna.  Beberapa orang gadis melirik sinis pada Murni lalu berbisik-bisik antara mereka.  Entah apa yang mereka bicarakan.  Untung saja Murni tak melihat perilaku mereka.
“Teman-teman, saya ucapkan selamat karena kalian berhasil memecahkan teka-teki pertama.  Sekarang saya punya teka-teki lagi, dan teka-teki ini akan membawa kalian pada teka-teki lainnya.  Semuanya ada empat teka-teki.  Pemenangnya adalah peserta yang  tercepat menemukan benda sesuai petunjuk teka-teki terakhir,” jelas Kresna pada peserta Audisi.  “Oke, sekarang saya akan membagikan teka-teki kedua.”
Muti membacakan teka-teki kedua untuk Murni.  “Akulah hewan sakti dalam mitologi tiongkok.  Aku menjelma dalam pangan kaya nutrisi nan bergengsi.  Di selasar persemayamanku,  kau akan temukan petunjuk itu.”
Murni menyeret Muti menjauhi peserta lainnya. “Teh, apakah di sini ada kebun buah naga?” bisik Murni.
“Ah, kamu seperti cenayang.  Ada, di sana, ke arah utara,” jawab Muti sambil berbisik pula.
Kedua gadis itu berjalan ke arah kebun buah naga.  Sementara peserta lainnya berlarian menuju patung naga yang berada di taman kecil dekat kandang burung.  Arahnya berlawanan dengan kebun buah naga.  Mereka menertawakan Murni.  Menurut mereka, Murni salah arah.
“Berkurang satu saingan nih,” teriak Juwita, gadis yang terkenal sebagai atlet serba bisa.
“Murni, cewek-cewek itu cari petunjuk di patung naga.  Tampaknya kita salah arah.” Muti menyekal lengan Murni untuk menghentikan langkahnya.

“Justeru mereka yang salah arah.  Ayo Teh, kita harus buru-buru, sebelum para cewek itu menyadari kesalahannya!” Murni menyeret lengan Muti.  
-BERSAMBUNG-
Catatan :
Punten pak, upami peternakan sapi kagungan Haji Zarkasi dimana nyak
artinya : maaf peternakan haji zarkasi dimana?
Tos cakeut, Neng.  Engke di payun aya parapatan, mengkol katuhu teras wae, tah kirang langkung saratus meter ti dinya teh aya plang  nu ageung
artinya : sudah dekat, nanti di depan ada perempatan belok kanan, terus nah kurang lebih seratus meter dari sana ada plang besar

gambar milik jinglepuffbutik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar