Sabtu, 09 Mei 2015

Bag.1 : Serenade Hujan

Image result for gadis dan hujan

Karya Fiksi Fabina Lovers

Musim penghujan adalah parade musik bagi Murni.  Telinganya yang peka  menangkap beragam ritme rintik hujan saat menerpa bumi dan seisinya. 

Hujan berintensitas ringan terdengar  bagai lagu kanak-kanak, lincah dan riang.  Hujan berintensitas sedang membunyi laksana lagu cinta,  mendayu syahdu.  Hal yang paling tidak disukai Murni adalah hujan badai.  Hujan badai menghentak serupa musik heavy mental, terasa memekakan telinga.
Seusai menghadiri mata kuliah Hukum Acara Perdata, Murni duduk seorang diri di kantin kampus.  Rinai hujan mengirimkan nada indah ke telinganya.  Hari ini hujan berintensitas sedang.  Hujan kesukaan Murni.  Bau tanah basah mencumbui penciuman Murni.  Sesekali Murni menyesap moccacino hangat pesanannya.  Kehangatan moccacino menelusup sampai relung hatinya.  Suasana sore terasa damai.
Suara langkah berat berikut hempasan tubuh pada kursi, mengusik kedamaian Murni.  “Kamu lagi galau, Kresna?” Murni  tersenyum pada lelaki tampan di hadapannya.
“Ah Murni, bagaimana kamu tahu ini aku?”
“Tentu saja tahu.  Aku hapal caramu melangkah juga aroma khas tubuhmu.”
Kresna terkesima.   “Kamu selalu membuatku takjub,” puji Kresna, tulus.
“Tuhan mengambil sepasang mataku dan menggantinya dengan mata lain di sekujur tubuhku.  Aku bahkan bisa melihat segala hal yang tak tampak oleh mata normal.  Menurut penglihatanku, kamu putus asa dengan kehidupanmu. Walaupun di hadapan semua orang kamu berperan sebagai Kresna si periang.”
Kresna tertawa sumbang.  “Jangan pancing aku untuk curhat.  Setiap manusia punya problema.  Sebenarnya, aku mau minta transfer rekaman kuliah tadi. Boleh?”
“Boleh, tapi ada syaratnya lho.”
“Syaratnya apa? Makan siang gratis? CD instrumental? Atau novel berhurup braille?  Semua tersedia untukmu, Tuan Puteri.”  Kresna membungkukkan badan dengan gaya kocak.  Murni tertawa meski tak bisa melihat gaya kocak Kresna.  Suasana ceria tertangkap oleh batinnya yang peka.
“Tolong bacakan puisi karya kamu!”
Kresna memukul meja seraya menyeringai lucu.  “Tentu, Nona Manis.  Aneh, ada yang suka puisi aku.  Nah, bersiaplah menyimak puisi sang maestro!”
Kresna berdiri gagah di hadapan Murni.  Dengan gaya berlebihan, ia mendeklamasikan karyanya.

INILAH AKU
Aku bukanlah kamu,
Aku penyuka gado-gado,
Sedangkan kamu penggila rissoto
Aku berkendara roda dua
Kamu berkendara roda dua kuadrat

Murni dan pengunjung kantin lainnya terpingkal-pingkal saat Kresna berdeklamasi.  Seorang pelayan kantin terpaksa pergi ke kamar kecil.  Kandung kemihnya tertekan akibat menahan tawa.  Puisi Kresna sangat buruk.  Keburukan yang menggelitik syaraf tertawa.
“Oh Kresna, tertawa adalah musik jiwa,” ujar Murni dengan napas terengah akibat tawa tak berkesudahan.
Kresna menghentikan deklamasinya.  Ia pura-pura marah pada Murni. “Apa kataku barusan? Aneh sekali orang yang menyukai puisiku.”
“Tapi puisimu menghadirkan kebahagiaan.”
“Okelah kalau begitu.  Mau pulang bareng aku?” Kresna menaik-naikan alis matanya dengan jenaka.
“Hm, naik motor?”
“Memang kenapa kalau naik motor? Gengsi?”
“Ah Kresna, apakah orang semacam aku punya gengsi?  Kamu tahu, kebutaan memusnahkan daya keseimbanganku.  Aku pasti jatuh kalau membonceng motormu.” Murni tersenyum sendu.
Kresna menyentuh lembut lengan Murni. “Jangan sedih, Tuan Puteri! Aku bawa gerobak ayahku.  Jadi, sudikah kau menaiki gerobakku? Kresna menyodorkan lengannya pada Murni.
“Siapa takut?” Murni terkekeh lalu merangkul lengan Kresna.  Lengan mereka saling bertautan saat berjalan menuju tempat parkir mobil.  Sesekali terdengar derai tawa mereka.  Kedua  cucu adam menutup lembaran hari itu dengan sukacita.

********

Mahasiswi Fakultas Hukum mengerumuni Papan Pengumuman di depan Sekretariat Himpunan Mahasiswa Hukum.  Sebuah pengumuman aneh terpajang di sana.  Pengumuman yang menggemparkan.

AUDISI KRESNA CARI JODOH
Kepada Yth. Wanita Jomblo:
Apakah kamu wanita berusia maksimal 23 tahun, menyukai tantangan, dan tidak takut kotor?  Bila kamu memiliki kualifikasi itu, maka kamu berhak mengikuti Audisi Kresna Cari Jodoh.  Pemenangnya akan menjadi KEKASIH HATIKU DUNIA-AKHIRAT, dan berhak mendapatkan hadiah SUPER ISTIMEWA.
Jadi, tunggu apalagi? Daftarkanlah dirimu sekarang dengan cara mengirim SMS ke nomor 085877788899.  Caranya gampang, ketik AKCJ_namadiri_usia_jurusan!  Terima kasih atas perhatiannya.
Tertanda
Kresna, si ganteng
           
Berbagai reaksi muncul akibat pengumuman nyentrik itu.  Para pria  menertawakannya.  Menurut mereka, Kresna sedang bercanda.  Sebagian wanita melecehkannya. Asumsi mereka, Kresna terlalu percaya diri.  Sementara sebagian wanita lainnya ingin menjadi peserta audisi. 
Wanita pengagum Kresna melebihi bilangan jemari.  Walaupun  sering bertingkah konyol, Kresna adalah pemuda tampan yang bisa diandalkan.   Pribadinya membumi sekalipun berasal dari keluarga berada.  Hampir semua penduduk kota mengenal ayah Kresna yang berprofesi sebagai notaris merangkap pengusaha bertangan dingin.  Ayah Kresna memiliki usaha di bidang pertanian, peternakan, retail hingga pertambangan.  Pun demikian, keluarga Kresna selalu mendermakan sebagian harta mereka bagi kaum tak berpunya. 
Murni tercenung di sudut perpustakaan.  Ia mendengar sayembara Kresna dari  Muti, asisten dosen yang menjadi pendampingnya saat ujian.   Muti yang membacakan pertanyaan dan menuliskan jawaban ujian untuk Murni.  Selama dua tahun ini, kerjasama mereka berhasil dengan baik.  Buktinya IPK Murni tak pernah kurang dari 3,00.
“Kok ngelamun? Berminat ikut audisi itu?”  Muti mencubit pipi apel milik Murni.
“Iya sih,” jawab Murni, malu-malu.  Pipi apelnya merona merah jambu.
 Muti menahan tawa. “Bagaimana kalau aku kirim SMS untuk mu?”
“Jangan, Teh!  Aku perlu berpikir panjang untuk ikut audisi itu.”
Murni mulai mengkaji penampilannya berdasarkan penjelasan Sang Bunda.  Rambutnya ikal.  Hidung dan bibirnya mungil.  Pipinya menggembung bak buah apel.  Badannya agak gemuk karena tak pernah berolah-raga. Murni sadar, penampilannya tidak menarik bagi pria.
“Nggak usah kirim SMS, Teh, aku mah siapa atuh,” kata Murni, memelas.
“Khusus untuk Murni, nggak perlu kirim SMS.  Kamu sudah jadi peserta.  Ini teka-teki pertama bagi peserta audisiku.  Tolong bacakan, Teh!” Kresna seolah muncul dari perut bumi untuk menyerahkan secarik kertas pada  Muti.
- BERSAMBUNG -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar