Kamis, 04 Januari 2018

Pantang Mengemis


Karya Non Fiksi Fabina Lovers

Sebagai penjual bantal keliling, Bapak Mudiarso (67 tahun) harus berjalan kaki sejauh 3 km demi mencari pembeli.  Lengan kanan beliau buntung (maaf), hingga beliau terpaksa menggunakan geliginya untuk mengemasi barang dagangan.  Segala jerih payah beliau didedikasikan bagi isteri dan 4 orang anaknya di kampung halaman.


Suatu hari seorang pria bermaksud membeli bantal  sebanyak 100 unit.  Namun Pak Mudiarso menolak transaksi menguntungkan itu.  

"Maaf pak,  itu namanya curang, mosok saya harus nulis 60 ribu di bon, padahal harga bantal saya hanya 30 ribu."

"Nggak apa-apa pak, toh hanya kita berdua yang tahu." Pria itu berupaya merayu Pak Mudiarso.

"Nggak bisa pak, biarlah saya ngumpulin seperak demi seperak, yang penting halal dan berkah untuk anak-cucu saya," tegas Pak Mudiarso.

Pria itu menyerah, dan berlalu dari hadapan sang pedagang jujur.  Tak lama kemudian, datanglah wanita bertampang judes. Wanita itu mengacak-acak dagangan Pak Mudiarso seraya menawar bantal dengan harga yang tak masuk akal.  Sungguh mengesalkan, wanita judes urung membeli bantal, setelah sebelumnya sempat menyepakati harga sebuah bantal dan menyerahkan uang pada Pak Mudiarso.  Namun, Pak Mudoarso tidak marah.  Beliau mengembalikan uang milik wanita judes, lalu merapikan dagangannya dengan sebelah tangannya yang utuh.

Yang Maha Pemberi membalas kebaikan Pak Mudiarso melalui Tim Acara Pantang Mengemis dari Stasiun TV GTV.  Pak Mudiarso mendapatkan uang sebesar 4 juta rupiah berikut paket sembako senilai sejutaan.  Berhubung Pak Mudiarso ingin menetap selamanya di kampung halamannya, maka beliau  membagikan sembako hadiah dari GTV kepada para tetangganya yang kurang mampu. Salut, dalam keterbatasannya, pak Mudiarso masih berkeinginan untuk berderma.

Demikian ringkasan acara Pantang Mengemis - GTV yang ditayangkan pada tanggal 01 Januari 2018.   Acara semacam ini sungguh menggetarkan hati.  Berulang kali saya menghapus air mata yang bercucuran di pipi.  Padahal saya bukan  wanita melankolis lho.

Berkaca dari ketulusan Pak Mudiarso, saya merasa kerdil.  Betapa saya yang bertubuh lengkap, sekali waktu malas melakukan pekerjaan rutin.  Betapa saya yang tidak kekurangan secara materi,  pernah mengharapkan pemberian orang.  Betapa saya yang sering mengaji kadang  alpa  berbagi.

Saya bersyukur karena Yang Maha Kuasa menakdirkan saya menonton acara Pantang Mengemis di GTV.  Semoga acara inspiratif ini ditayangkan dalam waktu lama, hingga dapat meningkatkan kualitas mental para pemirsanya.

Bogor, 4 Januari 2018

Keterangan : gambar milik instagram tim pantang mengemis GTV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar