Puisi Fabina Lovers
Sungguhkah aku pencinta sejati
sedang hadirMu tak ciptakan geletar hati
aku bertelut seolah merindu cintaMu
sedang hatiku alpa mengingat asmaMu
Sanggupkah aku berjumpa denganMu
membawa diri yang senantiasa berdusta
bibirku basah kalimah thoyyibah
padahal batinku luput menyembah
Aku berlaku bagai hamba akhirat
berfakir diri demi selaksa puji
sementara cita-citaku hanyalah memperalat
berkat akhirat bagi napsu duniawi
MurkaMu adalah keniscayaan
yang senantiasa terlupakan
aku tetap menari seiring irama kehidupan
berpeluh-peluh dalam kemunafikan
Kotahujan, penghujung ramadhan 1436 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar