Jumat, 18 September 2015

Yuk Aktifkan Gen +


Hasil gambar untuk gambar positif
Karya Non Fiksi Fabina Lovers


Saya pernah bertemu seorang petani kaya.  Kesemua anaknya kuliah, bahkan ada yang mencapai jenjang pasca sarjana.  Alangkah terkejutnya saya sewaktu tahu bapak ini tak pernah bersekolah.  Bahkan belajar membaca pun lewat program paket A.  Terjadi anomali teori yang dipahami oleh orang tua saya.  Menurut orang tua saya, pendidikan yang baik akan mengantarkan manusia pada derajat hidup yang baik pula.  Dalam beberapa kasus teori tersebut benar, tapi sejarah hidup petani sukses ini mematahkannya.


Ada seorang bapak yang usianya hampir sebaya dengan petani sukses itu.  Dari segi pendidikan, ia lebih maju karena berhasil menamatkan Sekolah Dasar (SD).  Sayang, nasib beliau tak seberuntung sang petani sukses.  Jangankan menyekolahkan anak hingga jenjang pendidikan tinggi, rumah pun  tak punya.  Beliau dan keluarga besarnya tinggal di bekas mushola berukuran sekitar 21 (duapuluh satu) m2.   Menu makan keluarga beliau ala kadarnya.  Cukup berlauk mie instan.  Bila sedang tak punya uang, keluarga beliau pasrah melahap nasi berulam garam.

Saat senggang, saya menelisik kehidupan mereka.  Mengapa kedua orang ini memiliki derajat hidup berbeda padahal sama-sama berpendidikan rendah?  Apakah Allah sengaja menetapkan rejeki yang seorang lebih besar daripada yang lain?  Tapi, bukankah dalam kitab suci telah dijelaskan bahwa Allah tak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka merubah nasibnya sendiri (QS. Ar Raad ayat 11). 


Kemudian, saya menganalisa prilaku kedua orang pria ‘sepuh’ ini.  Sang petani sukses berprilaku lebih positif daripada penghuni bekas mushola.  Mari kita telaah prilaku kedua bapak ini (tanpa maksud bergosip) :
  • Petani sukses rajin melaksanakan shalat berjamah, sedangkan penghuni bekas mushola jarang mendatangi mushola.
  • Petani sukses gemar berbagi sedangkan penghuni bekas mushola ingin dibagi.
  • Petani sukses gemar mengucapkan kalimat positif sedangkan penghuni bekas mushola mengeluarkan kalimat negatif.  Kalimat negatif?  Maksudnya ia kerap bergunjing dan mengeluh.
  • Petani sukses giat mencari rejeki halal sementara penghuni bekas mushola puas dengan rejeki dari belas kasihan orang lain.
Saya kembali berpikir, adakah  penjelasan logis bagi hubungan linear antara prilaku positif dan keberkahan hidup?  Kazuo Murakami, Ph.D (ahli genetika terkemuka dunia), dalam buku berjudul "The Divine Message of the DNA" menyampaikan bahwa ia menemukan keajaiban dari DNA.  DNA tak sekedar kumpulan basa-basa purin yang membawa kode genetik makhluk hidup dengan karakteristik genetik yang dianggap bersifat tetap.  Dalam penelitiannya, Murakami memperkenalkan konsep on/off yang diatur oleh gen-gen.  Dan ajaibnya tombol on/off gen ini sangat dipengaruhi oleh pikiran kita. Pikiran dapat mengaktifkan atau menonaktifkan gen-gen kita, ’you are what you think’.


Juga dipaparkan bahwa setiap manusia diberi porsi kemampuan yang sama. Hanya saja ada yang gennya dalam keadaan on sedang yang lain off.    Kemauan keras disertai usaha dan pikiran positif  ternyata mampu meng-on-kan gen positif kita yang tadinya belum berfungsi.


Kazuo Murakami juga menemukan bahwa kondisi on atau off-nya sebuah gen juga berpengaruh terhadap kesehatan.   Hal ini dapat menjelaskan mengapa kanker paru-paru dapat mengenai mereka yang sama sekali bukan perokok, sedangkan yang perokok aktif justru belum terkena kanker paru. Ini terkait dengan kondisi on/off gen yang mempengaruhi penyakit tersebut.


Karakteristik genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi selama ini dianggap para ahli bersifat tetap. Namun, penelitian-penelitian mutakhir menunjukkan bahwa lingkungan dan faktor-faktor eksternal lainnya mengubah kerja gen-gen kita.   Kazuo Murakami menawarkan perspektif baru: apa yang kita pikirkan dapat mengaktifkan gen-gen positif dan menonaktifkan gen-gen negatif.


Bila kita melatih hati dan pikiran kita dengan cara berpikir positif dan menjalankan perintah agama, maka potensi-potensi positif yang selama ini tertidur di dalam gen kita akan menjadi aktif.  Kehadiran gen positif menjadikan tubuh kita sehat dan kuat.  Kita pun lebih bersemangat bekerja guna meningkatkan kesejahteraan hidup.  Demikianlah penjelasan logis hubungan antara prilaku positif dan keberkahan hidup.


-Sekian-

Catatan : pembaca budiman, mohon tambahan data bila ada yang kurang sesuai.

Sumber bacaan :

Catatan dari FP Shaum Sunnah Senin-Kamis tanggal 11 Juni 2011 berjudul Ada Apa dibalik Perintah Berperilaku & Berpikir Positif  (Menurut ISLAM & Penelitian Ilmiah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar